Logo Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (2015–sekarang) |
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (disingkat Kemenristekdikti RI) (dahulu Kementerian Riset, dan Teknologi, disingkat Kemenristek) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang menyelenggarakan urusan di bidang riset,teknologi, dan pendidikan tinggi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.[1] Kemenristekdikti dipimpin oleh seorang Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Muhammad Nasir.
Sejarah :
Berdiri sejak tahun 1962 dengan nama Kementerian Urusan Riset Nasional Republik Indonesia, kemudian pada tahun 1973 berubah nama menjadi Menteri Negara Riset. Periode tahun 1986-2001 menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi, dan tahun 2002 sesuai Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara perihal Penamaan Instansi Pemerintah, Kantor Menteri Negara disebut dengan Kementerian Riset dan Teknologi. Pada tahun 2005, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 institusi ini disebut Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) atau dengan sebutan Kementerian Negara Ristek sebelum kembali berganti nomenklatur sesuai Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 menjadi Kementerian Riset dan Teknologi.[2]
Pada tahun 2014 pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi, nomenklatur Kementerian Riset dan Teknologi kembali berubah menjadi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Perubahan ini merupakan konsekuensi dari penggabungan urusan pendidikan tinggi ke kementerian ini yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.[3]
Tugas dan Fungsi :
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan fungsi:
- perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang standar kualitas sistem pembelajaran, lembaga pendidikan tinggi, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana pendidikan tinggi, dan keterjangkauan layanan pendidikan tinggi;
- perumusan dan penetapan kebijakan di bidang standar kualitas lembaga penelitian, sumber daya manusia, sarana dan prasarana riset dan teknologi, penguatan inovasi dan riset serta pengembangan teknologi, penguasaan alih teknologi, penguatan kemampuan audit teknologi, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, percepatan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan riset dan teknologi;
- koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan, sumber daya, penguatan riset dan pengembangan, serta penguatan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi;
- pemberian izin tertulis kegiatan penelitian dan pengembangan oleh perguruan tinggi asing, lembaga penelitian dan pengembangan asing, badan usaha asing, dan orang asing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- pemberian izin tertulis kegiatan penelitian dan pengembangan terapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berisiko tinggi dan berbahaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
- pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
- pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; dan
- pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.[1]
Berikut adalah daftar orang yang pernah menjabat sebagai Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia
No | Menteri | Kabinet | Dari | Sampai | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Prof. Dr. Soedjono Djoened Poesponegoro | Kerja III | 6 Maret 1962 | 13 November 1963 | Bernama Menteri Urusan Research Nasional, berada di bawah Menteri Koodinator Kompartemen Produksi | |
Kerja IV | 13 November 1963 | 27 Agustus 1964 | Berada dibawah Menteri Koodinator Kompartemen Pembangunan | |||
Dwikora I | 27 Agustus 1964 | 22 Februari 1966 | ||||
2 | Prof. Ir. Suhadi Reksowardojo | Dwikora II | 22 Februari 1966 | 28 Maret 1966 | ||
Dwikora III | 28 Maret 1966 | 25 Juli 1966 | Bernama Menteri Lembaga Research Nasional, berada di bawah Wakil Perdana Menteri untuk Hubungan dengan Institusi Politik | |||
Jabatan ditiadakan pada Kabinet Ampera I hingga Kabinet Pembangunan I | ||||||
3 | Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo | Kabinet Pembangunan II | 28 Maret 1973 | 28 Maret 1978 | Bernama Menteri Negara Riset | |
4 | Prof. Dr.Ing.Bacharuddin Jusuf Habibie | Pembangunan III | 29 Maret1978 | 19 Maret1983 | Bernama Menteri Negara Riset, dan Teknologi, merangkap jabatan sebagai Kepala Badan Pengkajian, dan Penerapan Teknologi (BPPT) | |
Pembangunan IV | 19 Maret1983 | 21 Maret1988 | Merangkap jabatan sebagai Kepala BPPT | |||
Pembangunan V | 21 Maret1988 | 17 Maret1993 | Merangkap jabatan sebagai Kepala BPPT | |||
Pembangunan VI | 17 Maret1993 | 16 Maret1998 | Merangkap jabatan sebagai Kepala Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), dan Kepala BPPT | |||
5 | Rahardi Ramelan | Pembangunan VII | 16 Maret1998 | 21 Mei1998 | Merangkap jabatan sebagai Kepala BPPT | |
6 | Zuhal | Reformasi Pembangunan | 23 Mei1998 | 20 Oktober1999 | Merangkap jabatan sebagai Kepala BPPT | |
7 | Muhammad A.S. Hikam | Persatuan Nasional | 26 Oktober1999 | 9 Agustus2001 | Merangkap jabatan sebagai Kepala BPPT | |
8 | Hatta Rajasa | Gotong Royong | 9 Agustus2001 | 20 Oktober2004 | Merangkap jabatan sebagai Kepala BPPT | |
9 | Kusmayanto Kadiman | Indonesia Bersatu | 21 Oktober2004 | 20 Oktober2009 | Merangkap jabatan sebagai Kepala BPPT sampai 2006 | |
10 | Suharna Surapranata | Indonesia Bersatu II | 22 Oktober2009 | 19 Oktober2011 | Berganti nama menjadi Menteri Riset, dan Teknologi | |
11 | Gusti Muhammad Hatta | 19 Oktober2011 | 20 Oktober2014 | |||
12 | Muhammad Nasir | Kerja | 27 Oktober2014 | Petahana | Berganti nama menjadi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi |
Susunan Organisasi :
Susunan organisasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menurut Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
- Sekretariat Jenderal;
- Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan;
- Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
- Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
- Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan;
- Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi;
- Inspektorat Jenderal;
- Staf Ahli Bidang Akademik;
- Staf Ahli Bidang Infrastruktur;
- Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas.[1]
Koordinasi :
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Menteri Negara Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengkoordinasikan LPNK sebagai berikut:
- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
- Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
- Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
- Badan Informasi Geospasial (BIG)
- Badan Standardisasi Nasional (BSN)[4]
Kementerian Riset, dan Teknologi juga mengkoordinasikan, dan mengelola lembaga-lembaga sebagai berikut :
- Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) Serpong
- Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (Lembaga Eijkman) (LBME)
- Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPA IPTEK)
- Agro Techno Park (ATP) Palembang
- Business Technology Center (BTC)[4]
Logo Kementerian Riset dan Teknologi (1978–2015) |
Logo Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (2015–sekarang) |
0 Response to "Daftar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia"
Posting Komentar